MAVIAQQ- Banyak penelitian telah menemukan hubungan antara kecukupan tidur dengan metabolisme dan berat badan. Penelitian baru mengatakan bahwa kurang tidur bisa meningkatkan risiko obesitas sebanyak 50 persen.
Gangguan tidur dan dorongan makan berlebihan dilihat saling berkaitan, menurut penelitian yang dilakukan oleh Perancis National Institute of Sleep and Vigilance (INSV). Penelitian mereka menunjukkan peningkatan risiko kelebihan berat badan atau obesitas pada mereka yang kurang tidur.
Rata-rata orang Perancis tidur enam jam dan 48 menit per malam, sementara satu dari tiga orang Prancis tidur kurang dari enam jam. Mayoritas orang yang tidur sebentar tersebut adalah orang dewasa yang bekerja (61,2 persen) dan dewasa muda (30 persen).
Obesitas dalam penelitian ini lebih umum ditemukan pada pemuda yang kurang tidur. Tidur kurang dari enam jam per malam juga telah ditemukan dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan serius sebesar 34 persen untuk perempuan dan 50 persen laki-laki.
Studi ini menyoroti bahwa insomnia juga lebih umum di kalangan penderita obesitas. Hubungan ini terutama terlihat di kalangan wanita gemuk, yang 27 persennya menderita insomnia, dibandingkan dengan 19 persen wanita non-obesitas. Risiko mengantuk berat dan apnea tidur juga lebih tinggi di antara obesitas.
Petunjuk lain adalah bahwa kebiasaan tidur yang buruk juga menyebabkan kebiasaan makan yang buruk pula. Akibatnya, ngemil di luar waktu makan meningkat, yaitu pada malam hari, ketika keinginan tubuh untuk mendapatkan energi tinggi dari makanan manis sering terjadi karena kelelahan.
![]() |
MALAIKATPOKER |